Novel bidadari untuk ikhwan pdf




















Drag a picture from your file manager into this box, or click to select. Millions of members are sharing the fun and billions of free downloads served. Google Play Games Apk 5. Org Well, I feel like the lights should fade out, the curtain should rise, and stirring music should reach deep inside of you and just twist your emotions to their limits. Akhirnya saya menerbitkan karya saya dengan cara yang murah. This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website.

Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are as essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent.

You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience. Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly.

This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. Tangannya putih sekali. Seputih iklan produk pemutih. Jiwa ini berontak menerima atau menolak uluran tangannya. Perjuangan akhidah dan nafsu tumpang tindih.

Sungguh, benar-benar inilah yang disebut ujian. Ujian untuk menaikkan tingkat keimanan. Mungkin karena hal inilah, akhirnya tercipta Liberalisasi Islam. Karena nggak kuat untuk menyentuh tangan yang putih bersih dan sangat halus. Dengan serta merta Nova menarik tangannya kembali, serta merapatkan kedua telapak tangannya kearah dadanya. Dia terlihat mengerti apa yang aku maksud. Entah apa maksudnya, mungkin dia memperingatkanku untuk berhati-hati dengannya.

Nova saat itu hanya tersenyum simpul. Kamu adalah aktivis LDK kan? Apakah kita pernah ketemu? Disuatu tempat, ingat-ingatlah kembali! Pikir dulu aja. Oh ya udah dulu yach, aku masih ada keperluan lagi. Aku tadi hanya menyampaikan pesannya Wiwid aja kok! Tatapan matanya terlihat sendu mengharapkan sesuatu kepadaku. Entah apa itu. Aku tak tahu, karena aku langsung menundukkan pandanganku. Kalau ketemu Wiwid bilang, bentar lagi aku kesana.

Tetapi kecantikannya masih terbayang dalam rongga pikirku. Meskipun aku tahu yang dimaksud adalah Nova. Lalu kenapa? Dan rumah Nova berada di sebelah rumahku.

Pendeta Joseph adalah teman Papaku, Lid. Kamu tahu nggak Lid. Pernah suatu kali Nova akan dinikahkan sama seorang pengusaha tua kaya yang beragama Islam. Dengan janji bahwa jika nanti Nova dinikahi, maka Pengusaha itu akan ikut beragama Kristen. Kamu tahu kan, Lid!

Kecantikan Nova memang begitu merona! Nova jadi nikah dengan pengusah itu? Dan keluarganya mengucilkan dia. Nova pernah disekap dalam kamarnya. Karena kamar Nova berhadapan dengan kamar adikku yang perempuan. Sehingga aku bisa melihat kondisi Nova pada saat itu. Benar-benar kasihan dia,.

Pakaiannya lusuh, dan dia tidak diberikan makanan apapun. Tapi aku dan adikku sering melemparkan roti kering dan air kemasan kearah kamarnya. Aku akhirnya mempunyai inisiatif untuk menyelidiki pengusaha tua tadi. Setelah aku dan teman-teman selidiki. Ternyata pengusaha tadi mempunyai seorang istri. Setelah kami selidiki, akhirnya kami tahu kalau sebenarnya kekayaan dari pengusaha itu adalah kekayaan isterinya. Pengusaha tua itu mengurungkan niatnya untuk memperisteri Nova.

Tetapi kayaknya akan ada rencana lain yang akan dilakukan oleh pendeta Yoseph. Entah itu rencana apa? Aku tak tahu! Masalah tadi? Atau masalah Nova lagi! Tetapi ini masih ada hubungannya dengan Nova!

Aku nggak suka dengan program mereka Lid! Tapi ada yang janggal dari Baksos itu! Kenapa yang melakukan Baksos adalah orang-orangnya pendeta Yoseph. Yang aku sesalkan Baksos itu atas nama dan dana dari kampus. Nah ini kan nggak etis. Bukannya anak buah pendeta Yoseph. Nah ini yang janggal. Dan ini sudah dilaksanakan oleh mereka.

Aku jadi teringat cerita bang Jamal dan bang Dadang kembali. Didesa binaanku juga sedang didatangi orang-orang yang aneh. Aneh dengan cara pengajaran dan ajarannya.

Kalaulah mereka beragama Islam, ajaran mereka memang mengajarkan Islam. Tetapi paham dari ajaran mereka sangat bertentangan dengan Islam. Bahkan bisa dikatakan menghina Islam. Aku benar-benar ragu dengan apa yang diajarkan oleh orang-orang asing itu. Apakah memang mereka benar-benar mengerti tentang Islam. Ataukah mereka ingin merusak agama Islam. Aku jadi teringat gadis yang berjilbab itu. Aku jadi teringat wajahnya, wajahnya seperti tak asing lagi bagiku.

Dia seperti?. Oh iya benar. Dia seperti Nova. Benar-benar wajahnya seperti wajah Maria Nova. Apakah benar dia Maria Nova?. Benar tak salah lagi bagiku. Baik nanti aku akan minta tolong Deni, si pakar computer itu! Untuk mencocokkan wajah gadis berjilbab itu dengan Nova gumamku dalam hati. Ada apa Lid? Aku cuma lagi mengingat-ingat aja kok!

Aku ada perlu sekarang. Aku ada janji dengan Ustadku. Ya, besok kita lanjutkan. Sekitar 4 kilometer dari tempat kontrakanku. Karena aku nggak punya kendaraan, jadi aku harus berjalan kaki menuju rumah ustad Fadlan. Meskipun capek, tapi aku yakin bahwa ada perhitungan tersendiri dari Allah swt, untukku. Tapi sebenarnya, untuk berjalan 4 kilometer masih belum ada apa-apanya dibanding dengan rumahku yang ada didesa.

Saat aku kecil. Aku dan teman-temanku bahkan sering melihat pasar reboan di alun-alun kota, yang berjarak 10 kilometer dari desaku.

Jadi perjalananku kerumah ustad Fadlan masih aku anggap belum ada apa-apanya. Pernah suatu kali ustad Fadlan menawari aku sepeda mininya untuk aku bawa. Mungkin sebelum aku diberitahu oleh teman-temanku tentang kehidupan keluarga ustad Fadlan. Pasti aku akan menerimanya. Tetapi sejak aku diberitahu dan melihat sendiri kehidupan keluarga ustad Fadlan.

Aku jadi semakin bertambah keimananku. Sebelum mempunyai rumah yang layak dihuni. Ustad Fadlan adalah seorang penjual buku-buku Islami. Dan istrinya, Ustadzah Heni. Adalah seorang guru madrasah. Hingga bahkan sampai saat ini. Saat mereka berdua sudah mempunyai tempat tinggal yang layak huni, juga beberapa kekayaan yang diamanahkan kepada beliau berdua. Beliau terlihat tidak pernah lalai dalam mengelola kekayaan hartanya. Bahkan sepeda mini yang akan diberikan kepadaku adalah sepeda yang setiap harinya dipakai oleh Ustadzah Heni untuk mengajar di madrasah.

Aku benar-benar tidak tega jika harus menerima pemberian ustad Fadlan. Biarlah kakiku berjalan saat ini, tapi aku akan berlarian disurga nanti. Berlarian dengan menggunakan kendaraan yang ada disurga nanti. Semoga, saja. Siang ini matahari begitu terik. Deru laju motor dan mobil lalu-lalang disampingku. Debu-debu berhamburan, menerpaku. Membuat langkah kakiku terasa berat, tetapi aku yakin bahwa ini tidak seberat saat sahabat-sahabat Rasulullah diuji oleh Allah dengan siksaan kaum Quraisy.

Seberat seorang yang menginginkan kesyahidan. Langkah kakiku terus melaju menuju deru ilmu yang menunggu. Melaju pada setiap langkah yang berpahala. Tetap dengan terik yang menyengat kulit. Saat kaki melangkah, saat tubuh lelah dan saat-saat mentari bersinar terik. Mata ini memandang pada tubuh kecil. Tubuh hitam legam dengan pakaian yang dekil.

Berusaha untuk meraih harapan dengan berjalan meminta-minta pada setiap mobil dan motor yang berhenti. Tidak biasanya. Yang aku tahu, diperempatan itu tidak pernah ada seorang anak kecil yang berada disitu. Tubuh kecil itu sesekali mengusap ingus yang mengalir pelan dihidungnya. Tak jarang seseorang yang melewatinya, memberikan belas kasihan kepada dia. Tapi banyak juga yang tidak berempati kepadanya. Seiring dengan langkah kakiku, anak itu masih tetap dalam naungan sang surya. Sebenarnya aku ingin mendekatinya, bertanya asal-usulnya dan sekedar untuk memberitahukan bahwa ada yang perduli dengannya.

Tetapi saat itu aku urungkan. Karena aku mempunyai janji pada diri sendiri, janji untuk memperoleh ilmu lebih dalam lagi.

Dan janji pada ustad Fadlan untuk selalu hadir dimajelisnya, majelis ilmu para pencari kebenaran. Rumah ustad Fadlan sudah tak jauh lagi, tinggal beberap blok saja aku sudah sampai pada rumah ilmu itu.

Rumah yang dihiasi oleh keindahan ajaran Islam didalamnya. Rumah yang terbina dan sakinah pada para penghuninya. Sungguh benar- benar rumah idaman. Ustad Fadlan menghampiriku lalu memelukku. Pelukan yang membuatku merasakan keindahan persaudaraan. Ternyata semua saudara-saudara seimanku pun telah datang lebih awal dariku.

Irwan, Hamsah, Feri, Abidin, Rochim sudah menanti kedatanganku. Setelah aku menyalami mereka semua. Kajianku pun dimulai. Ustad Fadlan menerangkan tentang keimanan dengan sangat baik. Tutur katanya lembut dan mengena pada setiap relung jiwa. Tata bahasa diatur sedemikian rupa agar tidak menyinggung orang yang mendengarkannya. Sehingga, kita dapat mencerna apa yang dikatakan oleh ustad Fadlan. Keimanan adalah sebuah unsur untuk dapat mengetahui, apakah kita memang benar-benar meyakini keberadaan Allah, atau malah kita tidak meyakini keberadaan Allah.

Maka hanya Allah lah yang seharusnya dihati kita. Tidaklah seorang yang menyatakan diri beriman kepada Allah sedangkan dia masih takut pada selain Allah.

Jikalau kita takut pada selain Allah, maka kita beriman pada apa yang kita takuti tadi, bukan beriman kepada Allah. Setelah ustad Fadlan banyak memberikan taujihnya kepada para pencari kebenaran. Kami berenam ditanya satu-persatu tentang permasalahan yang ada pada kami.

Disinilah ajang curhat para aktivis dakwah. Seorang aktivis dakwah tidak akan langsung meluapkan masalahnya secara sembarangan kepada setiap orang yang dikenal. Tiada keluh kesah yang diluapkan kepada manusia, melainkan membuka sebuah wacana solusi pada setiap individu yang sedang dilanda masalah. Jadi bukan berarti, seorang aktivis dakwah yang sedang curhat kepada murabbinya adalah orang yang bermental lemah.

Atau bahkan minta dikasihani. Bukan, bukan seperti itu. Seorang aktivis dakwah yang sedang curhat kepada murabbinya adalah merupakan membuka peluang masalah yang sedang terjadi pada individu untuk diselesaikan bersama-sama. Sehingga jika ada seorang aktivis dakwah yang sedang dihadang masalah, selain dia meminta kepada Allah untuk menyelesaikan masalahnya.

Juga membagi ladang pahala bagi saudaranya untuk menyelesaikan masalahnya. Dengan begini seorang aktivis dakwah dituntut untuk selalu tahu tentang permasalahan saudaranya. Dan seharusnya tidaklah seorang saudara meminta bantuan atau bahkan belaskasihan kepada saudara lainnya, tetapi seharusnya aktivis dakwah mengetahui apa yang dibutuhkan saudaranya dan membantu sebelum saudaranya meminta bantuan atau bahkan yang menghinakan saudaranya, yaitu meminta belaskasihan.

Ana ada persoalan tentang ruhiyah ana! Ana rasakan, ruhiyah ana semakin lama semakin menurun. Ana kok merasa futur, Ustad. Ana masih bingung kenapa iman ana melemah hari demi hari! Langkah-langkah ana begitu berat dan gamang dalam setiap dakwah ana! Ana butuh pencerahan kembali, Ustad! Apa yang antum rasakan memang beberapa kali sering menghinggapi pada perasaan kita. Kadang kita merasa sangat bersemangat sekali, sehingga seakan-akan bahwa kekuatan semangat kita tidak akan terbendung!

Tetapi dalam waktu tertentu, ghiroh semangat kita menjadi melemah, atau bahkan luntur. Ini menjadi pelajaran yang baik bagi kita semua! Sehingga semangat kita menjadi kendur, atau melemah. Dan lama kelamaan akan terkikis habis. Atau kalau lah semangat kita luntur tidak begitu drastis penurunannya. Ibaratnya adalah handphone yang perlu di charge.

Maka kita juga perlu untuk di charge kembali. Untuk menumbuhkan keimanan kita kembali. Untuk mengisi melemahnya ruhiyah kita, saat menghadapi permasalahan- permahasalan yang berat!

Coba pikirkan kembali apa yang membuat ghiroh antum melemah? Hamsah terlihat sedikit mengerutkan dahinya, mencoba untuk memikirkan apa yang membuat semangat dia luntur.

Karena memang itu profesi ana, sehingga Al Akh banyak datang ke ana. Ana mengerjakan lebih dulu permintaan Al Akh, ketimbang pesanan orang lain. Dana-dana yang lebih dulu masuk, ana arahkan semuanya ke pesanan Al Akh. Sehingga pesanan-pesanan banyak yang terbangkalai. Setelah ana selesai mengerjakan pesanan Al Akh. Ana jadi tidak bisa mengerjakan pesanan yang lain.

Dan membuat dana-dana dari usaha ana macet. Usaha ana benar-benar collaps, dan saat ini pesanan-pesanan yang lain masih tetap belum bisa ana kerjakan, karena berhubungan dengan dana tadi! Bahwa berdakwah harus siap untuk rugi. Tetapi ana juga berfikir, bahwa jika ana rugi terus-menerus. Maka usaha ana nggak akan jalan!

Banyak Al Akh yang salah kaprah tentang memahami arti dakwah. Mereka mengira dengan mangatas namakan dakwah, meraka dengan mudahnya meminta bantuan kepada Al Akh yang lain. Tetapi bantuan yang diberikan tidak di imbangi dengan kontribusi yang lain. Kadang setelah Al Akh puas dengan hasil kerja kita, mereka hanya mengucap, Syukron, Jazakallah atau perkataan yang lainnya. Padahal kontribusi dari dakwah itu ada imbalbaliknya.

Bukannya kita terus mengimbal tanpa ada baliknya. Dan dakwah bukan berarti harus merugikan kita. Seharusnya imbalbalik dari dakwah itu adalah menciptakan suasana yang Islami. Contohnya, dalam Islam diharuskan untuk membayar orang yang telah bekerja sebelum keringat orang yang bekerja itu mengering.

Ini merupakan perintah langsung dari Rasulullah. Sedangkan kalau hanya dibayar dengan ucapan syukron, jazakallah. Apakah kita dapat memberikan makan anak dan istri kita dengan perkataan itu! Memang itu juga salah satu penyebab seorang menjadi futur. Sehingga semangat untuk berdakwah lama-kelamaan akan terkikis habis. Dan perekonomian umat Islam tidak akan berjaya, jika harus dibayar dengan perkataan! Karena Rasulullah pun bersabda yang pada intinya, kemiskinan itu akan menyebabkan kekufuran.

Tapi kita ngutang dulu! Biasalah mahasiswa, ngontrak lagi! Yang akhirnya membuat kita tertawa lagi. Usaha antum rugi berapa? Dan butuh dana berapa? Rugi sekitar 4 jutaan! Antum tau juga, apa yang ada dalam pikiran ana! Tak lama Ustad Fadlan datang. Tak lupa membawa boncengannya. Ini ana punya simpanan uang 4 juta. Antum silakan ambil. Kalau misalkan uang dari Al Akh yang lain sudah dibayarkan. Baru silakan dikembalikan. Kalaulah memang belum dapat dikembalikan, antum pakai dulu tidak apa-apa.

Subhanallah ucapku lirih dalam hati. Sungguh seharusnya, seperti inilah seorang dai. Seperti apa yang dilakukan oleh Ustad Fadlan. Sebuah contoh yang sangat bagus. Tidak hanya berdakwah dengan kata-kata, tetapi diimplementasikan dengan perbuatan. Manakala seorang saudara muslim membutuhkan bantuan. Maka dengan cepat saudara muslim yang lainnya menolongnya. Inilah yang seharusnya dipegang umat Islam. Saat saudaranya sedang butuh pertolongan. Sebelum saudaranya meminta bantuan, maka saudara yang lainnya langsung menawarkan bantuan.

Biar ana menunggu uang pembayaran dari Al Akh saja Ustad. Allahu Akbar ucapku dalam hati. Sungguh memang seharusnya seperti inilah muslim. Dia tidak mengharapkan bantuan saudaranya yang lain. Selama dia masih bisa bertahan. Dan bahkan tidak membutuhkan rasa dikasihani oleh saudara yang lainnya. Inilah yang seharusnya menjadi sebuah contoh. Aku tak habis pikir. Peristiwa sahabat Rasulullah terulang kembali. Saat terjadi peperangan, beberapa sahabat Rasulullah sangat membutuhkan air.

Tapi apa yang dilakukan oleh sahabat yang membutuhkan air itu. Dia bahkan mementingkan saudara yang lainnya. Sahabat Rasulullah ini memberikan air yang sangat dibutuhkan itu pada sahabatnya yang lain. Sungguh peristiwa yang sangat luar biasa. Tingkatan keimanan yang paling tinggi itsar mementingkan saudaranya ketimbang dirinya sendiri telah dilakukan oleh saudaraku. Kelihatannya, antum lebih memerlukan uang itu dari pada ana. Kelihatannya antum lebih memerlukannya ketimbang ana.

Sebuah hal yang dapat aku petik hikmahnya. Sebuah fenomena yang membedakan antara umat muslim dan umat yang lainnya. Sebuah karekter dasar yang seharusnya sudah tertanam dibenak umat Islam sejak lama.

Sesungguhnya, novelet ketiga ini merupakan hasil riset kecil saya terhadap beberapa kehidupan mahasiswa pascasarjana Indonesia yang tengah menempuh studi di negeri Jiran Malaysia, terutama di universitas tertuanya, yaitu Universiti Malaya. Saya terketuk menyajikannya dalam bentuk novelet karena banyak kisah menarik dari perjalanan mereka yang bisa kita ambil hikmahnya.

Kelebihan lain dari novelet ini adalah adanya optimalisasi dan efektivitas membaca. Saya pribadi sangat menyukai novel ini. Kedua novel di atas saya baca week end kemarin, untuk menghilangkan kejenuhan dan tekanan selama TA. You are commenting using your WordPress. You are commenting using your Google account. You are commenting using your Twitter account. You are commenting using your Facebook account.

Beri tahu saya komentar baru melalui email. Beritahu saya pos-pos baru lewat surat elektronik. Menyukai ini: Suka Memuat Many of people talk about this matter but you said really true words. Cara Mengembalikan Akun Facebook yang di Hack. Assalamu Alaikum.. Di postingan kali ini saya akan membahas tentang mengembalikan akun facebook yang Kali ini saya mau berbagi sedikit soal Windows 8 WMC, mungkin banyak diantara kalian pengguna windows 8 wmc dan sedang meca Cara Membuat Absensi Otomatis dengan Excel Pada postingan ini akan share sedikit tentang cara membuat absensi otomatis dengan MS Excel Tentunya bagi yg berprofesi guru, membuat Sudah sampe di artikel ini pasti karena account FB nya sudah di hack orang.

Jika cuma di hack dan email login tidak diganti, kamu tinggal



0コメント

  • 1000 / 1000